Rabu, 19 Desember 2012

Universitas Esa Unggul menjadi Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 – Kopertis Wilayah III Jakarta bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu



Selamat kepada Universitas Esa Unggul sebagai Pemenang Perguruan Tinggi Swasta Unggulan 2012 di Bidang Akselerasi Program Peningkatan Mutu – Kopertis Wilayah III Jakarta
piala PTS unggulan 2012
Download Pemilihan PTS Unggulan 2012.ppt

Keunggulan generik universitas terpilih
  • Kejelasan arah pengembangan dan tahapannya
  • Menerapkan harmonisasi sistem sentralisasi administrasi/operasional dan desentralisasi akademik
  • Didukung sepenuhnya dengan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi untuk kecepatan layanan dan efisisen
  • Paper-less services

4 Perguruan Tinggi Swasta
Akselerasi Program Peningkatan Mutu
  • Agresif dalam memfokus kepada program-program studi keahlian spesifik (profesional) yang langka, untuk percepatan daya serap lulusan di pasar kerja
  • Didukung tim pengajar perpaduan yang kuat antara akademisi, praktisi (profesional), dan birokrat
  • Menerapkan sistem pengajaran  berbasis IT dari awal sampai akhir proses pembelajaran secara on-line
  • Memperkaya dengan sekitar 20 jenis soft-skills yang relevan dengan kebutuhan pasar
  • Diterapkannya sistem insentive dan disinsentive berbasis capaian kinerja dosen dalam struktur remunerasi
  • Luasnya kerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja
  • Mempunyai potensi berkembang cepat

More News 

Senin, 17 Desember 2012

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat

Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.


More News

Sabtu, 15 Desember 2012

Workshop & Seminar dan Contest Blog – HIMMA Fasilkom Eksekutif Universitas Esa Unggul

Dalam rangka memperingati Human Rights Day 2012, HIMMA Fasilkom eksekutif Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Workshop & Seminar dan Contest Blog dengan tema Kau Sahabat dan Saudaraku”

Workshop & Seminar
Jumat, 21 Desember 2012, Jam 14.00 WIB – Selesai
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul
Pembicara  : Enda Nasution ( Bapak Blogger Indonesia)

Contest Blog
Sabtu, 26 Januari 2013, Jam 09.00 WIB – 14.00 WIB
Ruang 811, Lantai 8 Universitas Esa Unggul

HADIAH :
  • Juara 1   :  Laptop
  • Juara 2   :  Netbook
  • Juara 3   :  Tablet PC
Pendaftaran :
Mahasiswa Esa Unggul  Rp. 50.000,-
Umum  Rp. 75.000,-
Salman – 089601457222
Lidya – 085715566479
Fardian – 089635920035

Note :
Untuk mengikuti Workshop ini tidak wajib mengikuti lomba, tetapi yang mengikuti lomba wajib untuk mengikuti workshop

Kata Kunci : universitascontestblog 

More News 

Rabu, 12 Desember 2012

Design And Analysis Of Electrical Appliance Experiment With Two Factorial Designs

Share

Mukhamad Abduh, ST, MT.
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Esa Unggul, Jakarta

A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants. The preparation of rice has traditionally been a tricky cooking process that requires accurate timing, and errors can result in inedible undercooked or burnt rice. Rice cookers aim to avoid these problems by automatically controlling the heat and timing in the preparation of the rice, while at the same time freeing up a heating element on the range. In these experiments, we use three branch of rice cooker that is; A, B, and C. This entire product has capacity 1.8 liter. The load cook divided in three-load level; 0.5 liter, 1.0-liter end 1.5 liters. Each level or load cook has two times experiments. Time of experiments for each product is the same, with stopwatch, the speed of cooking can be able to identify. So each product can looked at how long spent the time for cooking the rice.
History of Rice Cooker
The idea of cooking rice with electricity was first conceived in the age of westernization during the Meiji era, and products called “electric stoves” and “electric rice tubs” were produced experimentally at the end of the Taisho era (mid 1920s). These were stoves and tubs to which heating coils were attached. In the late 1940s, Mitsubishi Electric Corporation manufactured an electric rice cooker, a pot incorporating a heating coil inside. Featuring no automation, this was simply a pot that used a heating coil instead of firewood or gas. The device was inconvenient, requiring attention from the time it was switched until the rice was done, and sold poorly. Rather than being remembered as the forerunner of modern rice cookers, the device was relegated to the status of a footnote in the history of electric appliances. In 1952, Matsushita Electric launched a Mitsubishi-type rice cooker, which was also poorly received. Sony’s offering (an electronic rice tube) fared likewise.

Around July 1951, based on its conviction that electrical appliances would one day become a part of daily life in Japan, Toshiba tackled the challenge of creating a successful electric rice cooker, a product area where leading manufacturers Mitsubishi and Matsushita had failed. The project was led by Shogo Yamada, development manager of the electric appliance division. In human being lives always are in change. One of impact in life process is technology become primarily need for people in this era, most people can’t do anything without technology, activities for the people depends for technology. Technology very important for this life. One of the results for technology is going to discuss in this chapter especially for electrical rice cooker.

A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants. The preparation of rice has traditionally been a tricky cooking process that requires accurate timing, and errors can result in inedible undercooked or burnt rice. Rice cookers aim to avoid these problems by automatically controlling the heat and timing in the preparation of the rice, while at the same time freeing up a heating element on the range.

Typically, a rice cooker contains an insulated outer container containing a heating element, into which is fitted a non-stick or Teflon coated inner removable bowl, which often has graduations marked in cups of rice (white). Whereas less expensive and older models use simple electronics and mechanical and thermal sensors, high-end rice cookers use microchips to control the cooking process and often incorporate a timer which can be used to set the desired “ready time”. Many rice cookers can keep rice warm safely for up to 24 hours. This helps to avoid the dangers of food poisoning due to Bacillus cereus. Rice cookers, when purchased, normally include a small “cup” measure and a plastic paddle for serving the cooked rice.
Restaurants that serve a lot of rice, particularly those specializing in Asian cuisine, often use industrial size rice cookers that quickly and cheaply produce large quantities of cooked rice. A rice cooker is a standard appliance in kitchens around the world, especially in Asian countries. Small, basic rice cookers can be purchased in the US at discount retailers often for as low as $10-$15, and units with large capacity and different selectable electronically-controlled cooking cycles can cost up to $100 or more.

Basic principle of operation

The bowl in the rice cooker is usually removable, and beneath it lies a spring and thermostat. These form the main components of the rice cooker. The spring in the bottom is simply to ensure contact of the thermostat to the base of the cooking bowl. During cooking the mixture is continuously heated. The temperature cannot go above the boiling point of water—100°C (212°F)—as any energy put into the system at that point will only cause the water to boil. At the end of cooking all of the water will have been evaporated or absorbed by the rice. Once the heating continues past this point, the temperature exceeds the boiling point. The thermostat then trips, and switches the rice cooker to “warm” mode, keeping the rice no cooler than approximately 65°C (150°F). Simple rice cookers, like the one below, may simply turn off at this point.

Cooking rice with a rice cooker
To cook white rice, the rice is measured and added to the inner bowl. Cold water is measured and added or simply added up to the appropriate graduation in the inner bowl. Sometimes there are separate scales for brown rice (as more water is required) or for cooking other foods in the appliance. Once the lid is closed and the cooking cycle has been activated, the rice cooker does the rest. Fancy models give a countdown in minutes to the “ready time,” and beep when done, whereas less expensive and older models simply click or ring a bell when done. A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants.

Rice cooker techniques
Rice cookers are typically used for the preparation of plain or lightly seasoned rice, but more elaborate recipes are possible using a rice cooker, and there are cookbooks devoted entirely to dishes prepared using a rice cooker. One of the more unexpected dishes that can be made in a rice cooker is a beef. By simply adding ingredients and setting it to “warm”, a rice cooker would cook that at about 65°C (150°F). In few hours, the stew is fully cooked and ready to eat. Some rice cookers are designed to accommodate a basket above the rice. This basket is generally used to steam vegetables, holding them in the steam coming off the rice. Some vegan cooks consider rice cookers to be an invaluable tool in the preparation of vegan meals. They find it extremely versatile, allowing a variety of meals to be cooked with minimal preparation and no attention during the cooking process.

References
Douglas C. Montgomery, “Design and Analysis of Experiments”, sixth edition john Wiley & sons. INC
Practicum subject for Minitab 14, “Industrial Engineering”, university of Indonesia, Jakarta.

Kata kunci : universitasesa unggul 

More Article Di Sini 

Penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika,Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus antara Universitas Esa Unggul dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat


Pada Hari Kamis 06 Desember 2012 Bertempat di Ruang 207-208 Universitas Esa Unggul (UEU), telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UEU dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat tentang Kerjasama di Bidang Pencegahan dan Penindakan Penggunaan Narkotika, Minuman Keras serta Judi di Lingkungan Kampus.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Esa Unggul, Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma AP., MBA dihadiri oleh Civitas Akademika UEU, Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta para orang tua mahasiswa dan undangan. Dalam sambutannya Bapak Dr. Arief Kusuma menyampaikan bahwa UEU terus berupaya dan berbenah diri dalam menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan kondusif dilingkungan UEU dan tak akan pernah mentolerir bagi berkembang dan masuknya narkoba, minuman keras dan judi di lingkungan kampus.
Penandatangan tersebut sekaligus mempertegas sikap dan komitmen UEU bahwa narkotika adalah barang haram dan mematikan yang perlu dicegah sedini mungkin, upaya ini tentu perlu didukung oleh semua pihak dengan melibatkan berbagai unsur terkait dengan bekerjasama secara aktif guna menangkal masuk dan berkembangnya narkoba, minuman keras dan judi di kampus. Dalam sambutannya Kepolisian Resort Metropolitan Jakarta Barat, yang diwakili Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha SP, SH selaku Kasat Resnarkoba Polres Jakarta Barat menyambut baik kerjasama ini dan siap secara bersama-sama menciptakan UEU sebagai kampus yang bersih, sehat dan kondusif bagi terselenggaranya proses belajar mengajar dan terhindar dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada rusaknya sendi-sendi moral maupun tata kelola kehidupan masyarakat kampus yang harmonis.
Penandatanganan ini juga seolah menjadi sebuah angin segar bari para Civitas Akademika UEU, para orang tua dan masyarakat ditengah semakin tingginya kekhawatiran public dengan merebaknya pemakaian dan peredaran gelap narkoba, judi dan minuman keras di kampus. Demi keselamatan kita bersama, katakan tidak pada Narkoba, demikian yang disampaikan oleh Bapak David Hutapea dari BNN yang berkesempatan hadir pada acara ini dan siap mendukung UEU mencegah masuknya narkotika di kampus.

Kata Kunci : Universitas , Jakarta Barat

More News 


Program Beasiswa Universitas Esa Unggul

KATEGORI BEASISWA
I. Beasiswa Unggulan
Beasiswa 100% diberikan kepada 150 orang lulusan SLTA/sederajat pada tahun 2013 dengan persyaratan sebagai berikut :
  1. Jalur Akademik : Nilai rata-rata rapor min. 8,00 (Semester I - IV)
  2. Jalur Non Akademik : Juara Kompetisi dalam bidang sains/olahraga/seni dan budaya pada tingkat nasional atau internasional
** Beasiswa Unggulan ini diberikan selama masa studi/lulus tepat waktu (8 semester) dengan IPK min. 3.00
II. Beasiswa Prestasi
Beasiswa prestasi ini diberikan dalam bentuk potongan biaya studi s.d 70%
  1. Jalur Akademik : Nilai rata-rata rapor kelas X, XI, XII min. 7,00.
  2. Jalur Non Akademik : Juara Kompetisi dalam bidang sains/olahraga/seni dan budaya pada tingkat kotamadya atau propinsi
III. Beasiswa Aksesibilitas
Beasiswa Aksesibilitas ini diberikan dalam bentuk potongan biaya studi s.d 50%
  1. Anak Guru SMA/K
  2. Masyarakat Indonesia Bagian Timur
  3. Community Development
  4. Keterbatasan Finansial
Persyaratan :
  • Nilai rata-rata rapor Kelas X, XI, XII min. 7,00.
  • Lulus Ujian Saringan Masuk
Ketentuan Pendaftaran Beasiswa :
Ketentuan Pendaftaran Beasiswa Esa Unggul sebagai berikut :
    1. Lakukan Registrasi Online Pendaftaran Beasiswa di Aplikasi Registrasi Beasiswa
    2. Download Formulir Pendaftaran Beasiswa, kemudian isilah dengan data yang benar, lalu kirimkan ke : Humas Universitas Esa Unggul, Jl. Arjuna Utara No. 9, Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510Telp. 021 - 5674223 ext. 279 atau 021- 70411159
Pendaftaran dan Pengumuman Beasiswa
      • Pendaftaran Tahap. 1 dibuka Oktober s/d November 2012 dan diumumkan pada 30 November 2012
      • Pendaftaran Tahap II dibuka Desember 2012 s/d Januari 2013 dan diumumkan pada 30 Januari 2013
      • Pendaftaran Tahap III dibuka Februari 2013 s/d Maret 2013 dan diumumkan pada 30 Maret 2013
      • Pendaftaran Tahap IV dibuka April 2013 s/d Mei 2013 dan diumumkan pada 30 Mei 2013
      • Pengajuan aplikasi beasiswa beserta persyaratannya dikirimkan ke : Bagian Humas Universitas Esa Unggul, dengan melampirkan :
        • Fotocopy Rapor Semester 1 s/d 4 yang sudah dilegalisir
        • Fotocopy Kartu Keluarga
        • Fotocopy Sertifikat Prestasi dalam bidang sains/olahraga/seni dan budaya
Download :
  Formulir Pendaftaran Beasiswa Esa Unggul 2013-2014
  Poster Beasiswa Esa Unggul 2013 
  Surat Pernyataan Beasiswa 2013-2014


More Info

Pengumuman Beasiswa 100% Penuh – Desember 2012

Daftar Peserta Beasiswa 100% Penuh , Tahap I Desember 2012

No NAMA Asal Sekolah Kota/Propinsi
1 Shinta Eris Virnita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
2 Vivi Septia Audia SMA Negeri 23 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
3 Witry Sahira SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
4 Rizky Oktamara SMK Al Chasanah Jakarta barat, DKI Jakarta
5 Maria Setya Wardani SMAN 6 Jakarta Jakarta Selatan, DKI Jakarta
6 Siti Sukaesih SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
7 Agnes Firdiana Anggraini SMAN 1 Bululawang Malang, Jawa Timur
8 Selvia Monalisa SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
9 Retno Yuliana SMAN 5 Kota Tangerang Tangerang, Banten
10 Dyah Eras Mita SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek, Jawa Timur
11 Satya Muslimah SMAN 19 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
12 Prahesti Ayu Wulandari SMAN 5 Tangerang Tangerang, Banten
13 Wihda Firdayanti SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
14 Yuke Rianita SMAN 3 Cilegon Cilegon, Banten
15 Gultom Aussienadia SMA Negeri 10 Melati Samarinda, Kalimantan Timur
16 Natalia Sri Rejeki SMA Negeri 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
17 Putri Utami SMA Citra Islami Village Tangerang, Banten
18 Janice SMK Yadika 4 Tangerang, Banten
19 Noto Suoneto Candra Naya Jakarta barat, DKI Jakarta
20 Esti Prihastuti SMK Kesehatan Riksa Tangerang, Banten
21 Anggita Pradhepti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
22 Jessica SMAN 57 Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
23 Fajar Jati Wicaksono SMA Telkom SandhyPutra Kota Malang, Jawa Timur
24 Henny Yunita SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor Bogor, Jawa Barat
25 Lusi Sya’bi SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
26 Dita Octavia Kusdianti SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
27 Wanda Amelia Rahma SMAN 1 Kab. Tangerang Tangerang, Banten
28 Ayu Wulandari SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
29 Ayu Rina Hastuti SMA Yadika 1 Jakarta barat, DKI Jakarta
30 Mutmainnah SMAN 1 Mataram Mataram
31 Kaula Kalyana Mitta SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta barat, DKI Jakarta
32 Raja Luth Hasan SMA N 3 Jambi Jambi
33 Arma Vica Wulandari SMK Kesehatan Riksa Tangsel
34 Nutria Sabbriella SMK N 1 Pangkalpinang Pangkalpinang, Bangka
35 Alex Gufron Mtss Ummul Quro Al-Islami Bogor, Jawa Barat
36 Kasipah SMK Tunas Harapan Jakarta Barat Jakarta barat, DKI Jakarta
37 Ide Primayu Rilmida SMA Mandiri Balaraja Tangerang, Banten
38 Maysita Utami Chaya SMAN 3 Kota Jambi Jambi

Selamat dan Sukses Kepada penerima Beasiswa penuh 100% 2013 tahap I per Desember 2012
Mengingat terbatasnya kesempatan ini, maka  kami mengundang dalam rangka acara Penandatanganan Surat Pernyataan Beasiswa 100% TA 2013 pada:

Tempat       :  Universitas Esa Unggul, Jl. Arjuna Utara 9 , Tol Tomang Kebon Jeruk  Jakarta 11510
Hari             :   Rabu, 19 Desember 2012
Jam             :  14.00- 15.00 WIB
Rang           :  207/208, Lantai II
Acara          :   Penandatanganan Pernyataan Beasiswa Penuh 100%.

Penerima Beasiswa diharapkan didampingi orang tua(Bapak atau Ibu), serta Kepala Sekolah atau Wakil, untuk turut serta  Menandatangani Surat Pernyataan Penerima Beasiswa 100 % Tahun 2013 sebagai saksi.
Mengingat pentingnya acara tersebut dimohon untuk hadir tepat waktu,
Demikian kami sampaikan, selamat atas keberhasilannya dan diucapkan terimakasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sdr. Rendy (Telp.021 567 4223 (hunting) ext. 279 atau 021 704 111 59).

More News 

GO GREEN MORE THAN A PLAN – Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU) dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul


Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah (UPSA-EU)  dan Kota Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul menyelenggarakan kegiatan gerakan penanaman pohon dengan tema ” GO GREEN MORE THAN A PLAN “  pada tanggal 13,14,15 Desember 2012.
Jenis Kegiatan :
13 Desember 2012
Diskusi Panel :  Pentingnya RTH Perkotaan
Pembicara :
  • Kepala Badan Informasi Geospasial
  • Kasudin Pertamanan Jakarta Barat
  • Kasudin Tata Kota Jakarta Barat

Fasilitas Peserta :
  • Sertifikat
  • Goodie bag
  • T-Shirt
  • Pin
  • Makan Siang

BAZZAR   13-14 Desember 2012
15 Desember 2012 – Penanaman Pohon di Jl. Joglo Raya
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai peran serta dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan menjaga Ruang Terbuka Hijau yang ada di Jakarta ini serta memanfaatkan lahan kosong yang ada. Selain itu, diadakan juga kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan pelajar khususnya agar dapat pemahaman akan pentingnya RTH diperkotaan dan tindakan-tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau kita yang semakin langka keberadaannya karena peruntukan lahan yang di mayoritaskan sebagai daerah pergedungan.
Konfirmasi Pendaftaran Peserta
  • Iwan – 08979263768
  • Fitria – 08561525236
More News

Sabtu, 08 Desember 2012

Kursus Bahasa Mandarin – DPKI Universitas Esa Unggul


Saat ini, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia banyak perusahaan multinasional yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu syarat dalam rekrutmen karyawan baru. Selain itu minat siswa/mahasiswa di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di China cukup tinggi.
Oleh karena itu Departemen Pengembangan dan Kerjasama Internasional Universitas Esa Unggul menyelenggarakan KURSUS BAHASA MANDARIN (untuk mahasiswa UEU) untuk penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi tuntutan penting saat ini.
Jadwal Kursus
Selasa – Rabu pukul 16.00 WIB s/d 18.00 WIB
Sabtu pukul 08.30 WIB s/d 12.30
Biaya Kursus
  • Pendaftaran Rp. 100.000,-
  • Biaya Kursus Rp. 200.000,-/ bulan ( 1 x modul selama 3 bulan)
Contact Person
DPKI Universitas Esa Unggul
Lantai 2 – Gedung Utama Universitas Esa Unggul
021-5674223 ex. 249 (Yanti)

More News di

Pemodelan Sistem Untuk Peningkatan Produksi Gula Tebu



Iphov Kumala Sriwana, ST, M.Si.
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Esa Unggul, Jakarta

Industri gula tebu merupakan salah satu pilar dan penggerak ekonomi nasional. Soewandi (2004) mengatakan bahwa kebutuhan gula nasional Indonesia sebesar 3,2 juta ton per tahunnya se-mentara produksi dalam negeri sekitar 2 juta ton. Hal ini merupakan suatu kemunduran bagi bangsa Indonesia karena pada tahun 1975-1995, produksi  gula nasional Indonesia bisa mencapai sekitar 2,5 juta ton. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jum-lah produksi gula tebu harus ditingkatkan kembali dengan memperbaiki faktor-faktor yang terkait dalam produksi gula tebu dan mencari penyebab menurunnya produksi gula tebu.
Menurunnya produksi gula tebu disebabkan oleh berbagai kelemahan yang hampir meliputi se-luruh hirarki, diantaranya adalah pada level ma-najemen. Pada level ini, industri gula mengalami permasalahan mulai di tingkat perkebunan dan pa-brik gula. Permasalahan yang terjadi pada tingkat perkebunan akan menimbulkan permasalahan pada tingkat pabrik dan sebaliknya sehingga untuk dapat meningkatkan produksi gula tebu, perbaikan yang dilakukan tidak hanya di perkebunan atau pabrik saja,  tetapi harus dilakukan mulai dari perkebunan sampai ke pabrik.

Permasalahan yang seringkali muncul di pabrik adalah permasalahan mengenai kondisi mesin yang seringkali mengalami kerusakan se-hingga mengakibatkan terjadinya jam henti giling pabrik yang cukup tinggi. Adanya jam henti giling pabrik yang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, dapat mengakibatkan terjadinya keru-sakan pada tebu yang sudah ditebang yaitu ter-jadinya penurunan kadar gula dalam tebu.  Pabrik Gula Subang mengalami jam henti giling pabrik pada tahun 2004 yaitu sebesar 20,44%  sedangkan target jam henti giling pabrik yang telah ditentukan sebelumnya hanya 4%. Un-tuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu di-lakukan jadwal pemeliharaan mesin sehingga jam henti giling dapat dihindari.

Permasalahan lain yang terjadi di dalam pabrik yaitu terjadinya penurunan kapasitas giling pabrik sehingga pabrik tidak dapat beroperasi secara maksimal. Untuk mengatasinya, perlu dihi-tung kembali kapasitas operasional terpasang pa-brik berdasarkan pada nilai availabilitas atau ke-mampuan mesin. Hal ini dilakukan karena laju kerusakan setiap mesin berubah-ubah sejalan dengan bertambahnya waktu.

Kapasitas giling pabrik harus diperhitungkan secara matang dalam melaksanakan kegiatan pro-duksi karena merupakan masukan yang sangat berharga bagi pihak tanaman dalam membuat jadwal penebangan tebu. Hal ini dilakukan karena semakin lancar pengoperasian pabrik dengan penyediaan tebu yang cukup, semakin kecil jam berhenti giling pabrik yang disebabkan karena ketidaktersediaan tebu (jam berhenti giling luar pabrik).

Jadwal tebang tebu yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas operasional pabrik agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan pabrik dengan ketersediaan kebun. Hal ini harus dilakukan pula dengan mempertimbangkan berbagai kendala seperti tingkat kematangan tebu, jarak kebun ke pabrik, alat angkut dan tenaga kerja.

Permasalahan yang terjadi pada usaha pe-ningkatan produksi gula yang menyangkut jadwal pemeliharaan mesin, jadwal penebangan tebu dan analisa sistem antrian transportasi tebu merupakan suatu sistem yang kompleks sehingga pendekatan yang paling tepat adalah dengan menggunakan pen-dekatan sistem.

Pendekatan sistem dapat memformulasikan suatu masalah dengan baik dan benar ke dalam suatu model serta dapat melakukan analisis untuk pe-ngambilan keputusan sehingga model yang diru-muskan, diharapkan dapat diterapkan dalam usaha peningkatan produksi gula tebu.

Beberapa penelitian gula tebu yang telah dilakukan, lebih banyak membahas mengenai  per-masalahan tanam, tebang, muat dan angkut tanpa memperhatikan kondisi mesin pabrik gula. Sitompul (1984), melakukan perencanaan sistem antrian transportasi tebu. Siregar (1999), membuat aplikasi teknik penjadwalan tebang angkut tebu dan kebu-tuhan sumber daya. Barus (2005), melakukan peng-kajian mengenai analisis sistem antrian dan pen-jadwalan tebang muat angkut tebu. Kusumanigrum (2005), melakukan pengkajian mengenai sistem penjadwalan penanaman dan pemanenan.

Kekurangan dari penelitian terdahulu adalah tidak adanya pembahasan mengenai permasalahan yang ada di dalam pabrik baik dalam hal penentuan jadwal pemeliharan mesin maupun penentuan kapasitas operasional pabrik. Sehubungan dengan itu, pada penelitian ini dikembangkan pemodelan sistem untuk peningkatan produksi gula tebu dengan mempertimbangkan jadwal tebang tebu, sistem pemeliharaan mesin dan analisis antrian transportasi tebu. Hal ini dimaksudkan agar usaha peningkatan produksi gula tebu dapat diperbaiki tidak hanya di bagian tanaman tapi juga di bagian pabrik gula.

Pemodelan sistem peningkatan produksi gula tebu (POSPPGT) terdiri dari tiga model yaitu model pemeliharaan mesin produksi, model Jadwal tebang tebu dan model  analisis antrian transportasi tebu. Ketiga model tersebut saling berhubungan satu sama lain. Kerangka model secara kese-luruhannya dapat dilihat pada Gambar 2.

Implementasi Sistem
POS-PPGT dapat digunakan oleh peng-guna melalui proses instalasi pada komputer. POS-PPGT dibuat dengan menggunakan   bahasa   pem-rograman Matlab versi 7 dengan spesifikasi  yang disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi bahasa pemrograman tersebut yaitu processor intel pen-tium III,  RAM 128 Mb, Hard Disk drive 8 Gb, CD Rom 8x , VGA Card 16 Mb.

Paket perangkat lunak POSPPGT diran-cang dengan menggunakan Matlab 7. Sistem manajemen basis data dilakukan dengan menggu-nakan Microsoft Excel. Dalam pengembangan sistem ma-najemen basis data, digunakan Software Power Designer Process Analyst – App Modeller for Power Builder versi 641. 32 bit.
Paket perangkat lunak lainnya yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah OS Windows XP, Microsoft Excel, Expert Choice 2000, Stat::fits dalam Promodel 6, Queuing System Simulation 1.00 (QSS), Minitab versi 11.

Daftar Pustaka
Abduh, M., ”Aplikasi Model Programa Sasaran Pada Optimasi Produksi Gula di Pabrik Gula Takalar Sulawesi Selatan”, Tesis, Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor, 1999.
Astika, I.W, ”Optimasi Jadwal Tanam Tebu Bagi Pabrik Gula di Lahan   Kering dengan Model Optimisasi Fuzzy”, Tesis, Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor, 1994.
Bagian Tanaman PG Subang, ”Rapat Tanaman”, PT PG Rajawali II Unit PG Subang, 2004.
Bagian Tanaman PG Subang, ”Rapat Tanaman”, PT PG Rajawali II Unit PG Subang, 2005.
Barus, D., ”Analisis Sistem Antrian dan Penjadwalan Tebang Muat Angkut Tebu di Pabrik Gula Sel Semayang PTPN II Sumatera Utara. Tesis. MMA IPB, Bogor, 2005.
Blanchard, S.B., Verma, D., Peterson, L.E., ”Maintainability”, A Wiley Interscience Publication. John Wiley & Sons. INC. New York, 1994.
Cakraningrum, T, “Optimalisasi Pengadaan Bahan Baku Pabrik Gula pada PG Mojo”, Sragen, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor, 2000.
CDSAP IPB dan Deperindag, “Identifikasi dan Verifikasi Aspek Teknis Penggunaan Raw Sugar (plantation white sugar) sebagai Bahan Baku Industri Gula”,, 2003.
Daellenbach H., G, “Systems and Decision Making”, A Management Science Approach. John Wiley & Sons. New York, 1995.
Dewan Gula Indonesia (DGI), “Industri Gula Indonesia”, Sekretariat Dewan Gula Indonesia, Jakarta, 1985.
Dimyati T.T., dan Dimyati A.,  ”Operation Research”, Model-model Pengambilan Keputusan. Sinar Baru. Bandung, 1992.
Ebeling C.E., “An Introduction to Reliability and Maintability Engineering”, McGraw Hill Companies, Inc. New York, 1997.
Gottfried, P.,  “Comment on: ‘ On The Hazard Rate of The Lognormal Distribution, ‘ IEEE transactitons on Reliability, Vol. 39, No.5, 1990.
Guntara, ”Penentuan Interval Perawatan Preventive Ketel Uap yang Optimal di PG Madukismo Yogyakarta”, Skripsi. Institut Teknologi Bandung. Bandung, 1990.
Higgins,L.R., dan Morrow, L.C., “Maintenance Engineering Handbook”, McGraw Hill Book Company. New York, 1977.
Hugot, E., “Handbook of Cane Sugar Engineering”, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1986.
Jardine, A.K.S, “Maintenance, Replacement and Reliability”, Pitman Publishing, New York, 1973.
Kusumaningrum D, “Sistem Penjadwalan Penanaman dan Pemanenan Tebu di PT Gunung Madu Plantations”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor, 2005.
Lieberman, Gerald J., Hiller dan Frederick S., “Operations Reseach”, edisi ke-2, Holden Day, Inc. San Fransisco, 1973.
Marimin, “Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk”, Grasindo, Jakarta, 2004.
Manestch, T.J. dan G.L. Park, “System Analysis and Simulation with Application Economic and Social System”, di dalam Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 1977.
Murthy, D.N.P., Page, N.W., Rodin, E.Y., “Mathematical Modelling, A Tool For Problem Solving in Engineering, Physical, Biological and Social Sciences”, Pergamon Press, Oxford, 1990.
Pramudya B., Pemodelan Sistem Pada Perencanaan Mekanisasi Dalam Kegiatan Pemanenan Tebu Untuk Industri Gula. Thesis. Institut Pertanian Bogor, 1989.
Setiadi H., ”Sistem Penunjang Keputusan Investasi Agroindustri Berbasis Daging Sapi di Kabupaten Boyolali”, 2004.
Siregar H., ”Kajian Optimasi Produksi di Pabrik Gula”, Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor, 2003.
Siregar, R.H.Z., ”Aplikasi Teknik Penjadwalan Tebang Angkut Tebu dan Kebutuhan Sumber Daya Pada Industri Gula”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor, 1999.
Sitompul, R.F., ”Perencanaan Sistem Antrian Transportasi Tebu Pabrik Gula Sel Semayang PT. Perkebunan IX Medan”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor, 1984.
Soewandi R.M.S., ”Menperindag Akan Revitalisasi Pabrik Gula”, (on-line) dalam    http://www.agroindonesia.com/agnews/ind/2004/Maret/03%20Maret%2020.html, tanggal akses 22 november 2005.
Taha, H.A, “Operations Research and Introduction” MacMillan Publishing Company, New York, 1982.
Walpole, E. R., Myers, H.R, “Ilmu peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan”, Edisi ke-4. ITB,  Bandung, 1995.
Winston,  L. W., “Operation Reseach Application and Algorithms”, Duxbury Press. Belmont California, 1993.

More Article Di Sini 

Design And Analysis Of Electrical Appliance Experiment With Two Factorial Designs



Mukhamad Abduh, ST, MT.
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Esa Unggul, Jakarta

A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants. The preparation of rice has traditionally been a tricky cooking process that requires accurate timing, and errors can result in inedible undercooked or burnt rice. Rice cookers aim to avoid these problems by automatically controlling the heat and timing in the preparation of the rice, while at the same time freeing up a heating element on the range. In these experiments, we use three branch of rice cooker that is; A, B, and C. This entire product has capacity 1.8 liter. The load cook divided in three-load level; 0.5 liter, 1.0-liter end 1.5 liters. Each level or load cook has two times experiments. Time of experiments for each product is the same, with stopwatch, the speed of cooking can be able to identify. So each product can looked at how long spent the time for cooking the rice.

History of Rice Cooker
The idea of cooking rice with electricity was first conceived in the age of westernization during the Meiji era, and products called “electric stoves” and “electric rice tubs” were produced experimentally at the end of the Taisho era (mid 1920s). These were stoves and tubs to which heating coils were attached. In the late 1940s, Mitsubishi Electric Corporation manufactured an electric rice cooker, a pot incorporating a heating coil inside. Featuring no automation, this was simply a pot that used a heating coil instead of firewood or gas. The device was inconvenient, requiring attention from the time it was switched until the rice was done, and sold poorly. Rather than being remembered as the forerunner of modern rice cookers, the device was relegated to the status of a footnote in the history of electric appliances. In 1952, Matsushita Electric launched a Mitsubishi-type rice cooker, which was also poorly received. Sony’s offering (an electronic rice tube) fared likewise.

Around July 1951, based on its conviction that electrical appliances would one day become a part of daily life in Japan, Toshiba tackled the challenge of creating a successful electric rice cooker, a product area where leading manufacturers Mitsubishi and Matsushita had failed. The project was led by Shogo Yamada, development manager of the electric appliance division. In human being lives always are in change. One of impact in life process is technology become primarily need for people in this era, most people can’t do anything without technology, activities for the people depends for technology. Technology very important for this life. One of the results for technology is going to discuss in this chapter especially for electrical rice cooker.

A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants. The preparation of rice has traditionally been a tricky cooking process that requires accurate timing, and errors can result in inedible undercooked or burnt rice. Rice cookers aim to avoid these problems by automatically controlling the heat and timing in the preparation of the rice, while at the same time freeing up a heating element on the range.

Typically, a rice cooker contains an insulated outer container containing a heating element, into which is fitted a non-stick or Teflon coated inner removable bowl, which often has graduations marked in cups of rice (white). Whereas less expensive and older models use simple electronics and mechanical and thermal sensors, high-end rice cookers use microchips to control the cooking process and often incorporate a timer which can be used to set the desired “ready time”. Many rice cookers can keep rice warm safely for up to 24 hours. This helps to avoid the dangers of food poisoning due to Bacillus cereus. Rice cookers, when purchased, normally include a small “cup” measure and a plastic paddle for serving the cooked rice.

Restaurants that serve a lot of rice, particularly those specializing in Asian cuisine, often use industrial size rice cookers that quickly and cheaply produce large quantities of cooked rice. A rice cooker is a standard appliance in kitchens around the world, especially in Asian countries. Small, basic rice cookers can be purchased in the US at discount retailers often for as low as $10-$15, and units with large capacity and different selectable electronically-controlled cooking cycles can cost up to $100 or more.

Basic principle of operation
The bowl in the rice cooker is usually removable, and beneath it lies a spring and thermostat. These form the main components of the rice cooker. The spring in the bottom is simply to ensure contact of the thermostat to the base of the cooking bowl. During cooking the mixture is continuously heated. The temperature cannot go above the boiling point of water—100°C (212°F)—as any energy put into the system at that point will only cause the water to boil. At the end of cooking all of the water will have been evaporated or absorbed by the rice. Once the heating continues past this point, the temperature exceeds the boiling point. The thermostat then trips, and switches the rice cooker to “warm” mode, keeping the rice no cooler than approximately 65°C (150°F). Simple rice cookers, like the one below, may simply turn off at this point.

Cooking rice with a rice cooker
To cook white rice, the rice is measured and added to the inner bowl. Cold water is measured and added or simply added up to the appropriate graduation in the inner bowl. Sometimes there are separate scales for brown rice (as more water is required) or for cooking other foods in the appliance. Once the lid is closed and the cooking cycle has been activated, the rice cooker does the rest. Fancy models give a countdown in minutes to the “ready time,” and beep when done, whereas less expensive and older models simply click or ring a bell when done. A rice cooker or rice steamer is a self-contained electrical appliance, used primarily for cooking. Here are also microwave, gas, and open flame variants.

Rice cooker techniques
Rice cookers are typically used for the preparation of plain or lightly seasoned rice, but more elaborate recipes are possible using a rice cooker, and there are cookbooks devoted entirely to dishes prepared using a rice cooker. One of the more unexpected dishes that can be made in a rice cooker is a beef. By simply adding ingredients and setting it to “warm”, a rice cooker would cook that at about 65°C (150°F). In few hours, the stew is fully cooked and ready to eat. Some rice cookers are designed to accommodate a basket above the rice. This basket is generally used to steam vegetables, holding them in the steam coming off the rice. Some vegan cooks consider rice cookers to be an invaluable tool in the preparation of vegan meals. They find it extremely versatile, allowing a variety of meals to be cooked with minimal preparation and no attention during the cooking process.

References
Douglas C. Montgomery, “Design and Analysis of Experiments”, sixth edition john Wiley & sons. INC
Practicum subject for Minitab 14, “Industrial Engineering”, university of Indonesia, Jakarta.

More Article Di Sini 

Kursus Bahasa Mandarin – DPKI Universitas Esa Unggul


Saat ini, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia banyak perusahaan multinasional yang menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu syarat dalam rekrutmen karyawan baru. Selain itu minat siswa/mahasiswa di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi yang ada di China cukup tinggi.
Oleh karena itu Departemen Pengembangan dan Kerjasama Internasional Universitas Esa Unggul menyelenggarakan KURSUS BAHASA MANDARIN (untuk mahasiswa UEU) untuk penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi tuntutan penting saat ini.
Jadwal Kursus
Selasa – Rabu pukul 16.00 WIB s/d 18.00 WIB
Sabtu pukul 08.30 WIB s/d 12.30
Biaya Kursus
  • Pendaftaran Rp. 100.000,-
  • Biaya Kursus Rp. 200.000,-/ bulan ( 1 x modul selama 3 bulan)
Contact Person
DPKI Universitas Esa Unggul
Lantai 2 – Gedung Utama Universitas Esa Unggul
021-5674223 ex. 249 (Yanti)

More News