Esaunggul.ac.id, Tiga mahasiswa Esa Unggul yakni Rachmat Efendi
(Manajemen /2016), Ni Luh Ratna Puspa Dewi ( Akuntansi / 2017), Zatmiko
Setiawan (Teknik Industri / 2017) kembali membanggakan nama kampus.
Setelah sebelumnya mereka berhasil menjadi juara 1 di Lomba Bisnis Plan
yang diselenggarakan oleh Bangkesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik) pada Juni lalu, kali ini mereka mendapatkan Runner up 1 dalam
ajang Kompetisi Ide Bisnis dan Inovasi Teknologi i3e 2019, yang
diselenggarakan oleh Kemenristekdikti.
Ecoenzyme begitulah produk yang menjadi andalan Ni luh, miko dan
Rahmat yang bersaing dengan produk dari sejumlah kampus ternama,
dipresentasikan di depan juri Kompetsisi Ide Bisnis dan Inovasi
Teknologi Kemenristekdikti. Ecoenzyme sendiri merupakan sebuah produk
cairan pemberih yang dihasilkan dari sejumlah bahan-bahan alami yang
tidak mencemari lingkungan.
“Ecoenzyme itu cairan pembersih alami multifungsi, yang terbuat dari
kulit buah yang difermentasi sehingga menghasilkan zat antiseptik anti
bakteri yg bisa membersihkan kuman-kuman. Jadi cairan itu bisa berfungsi
untuk ngepel, nyuci piring, nyuci baju, nyuci kendaraan, bersihin
perabot, dan pekerjaan rumah tangga lainya, intinya kita memberikan
produk yang efektif dan efisien kepada masyarakat,” ujar Ni Luh,
beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Rachmat Effendi menerangkan dirinya bersama kedua
temanya telah mempersiapkan produk mereka untuk mengikuti kompetisi ini
dua bulan sebelumnya. persiapannya pun beragam seperti mematangkan
presentasi produk, membuat video profil, hingga membuat poster.
“Persiapannya sih beragam seperti kita mempersiapkan presentasi
produk, Selain itu kita juga memenuhi persyaratan persiapan yang
dilakukan seperti membuat video profil, membuat poster produk, dan
lainya. Sama seperti kompetisi sebelumnya, jadi kami lebih ke persiapan
diri untuk presentasi,” ucapnya.
Dirinya pun berharap dari pencapaian yang didapatkan oleh Timnya
mampu menginspirasi anak muda terutama mahasiswa Esa Unggul untuk dapat
berkarya dan melakukan inovasi guna memberikan sumbangsing kepada bangsa
dan negara.
“Mudah-mudahan pencapaian yang kami dapatkan tidak berhenti di sini,
sehingga ini dapat menjadi momentum bagi kami untuk terus berkembang dan
menghasilkan sejumlah karya dan ide bisnis lainya yang tentunya
bermanfaat bagi masyrakat,” tutupnya.
Acara kompetisi Ide Bisnis dan Inovasi Teknologi Kemenristekdikti
berlangsung di JCC Senayan 4-6 Oktober, diikuti oleh sejumlah perguruan
Tinggi ternama dari berbagai daerah. Para kontestan pun,
mempresentasikan produk-poduk bisnis dan Inovasi yang telah dibuat oleh
masing-masing kampus. Selamat yah untuk Tim Ecoenzyme Universitas Esa
Unggul, terus berkarya dan berprestasi dengan Ide-ide inovatif dan
kreatif. Salam mahasiswa
Esaunggul.ac.id, Kabar membanggakan kembali datang dari Tim Bola Basket Universitas Esa Unggul (The Swans). Kali ini, The Swans Putri berhasil menyabet gelar juara dua di ajang Liga mahasiswa (LIMA) Basketball National Season 7 yang digelar di Gelanggang Remaja Jakarta Timur, 5-12 Agustus 2019.
Manager Tim The Swans Putri, Sien Martina mengatakan pencapian yang didapatkan oleh Tim The Swans tidak terlepas dari kerja keras, semangat dan konsistensi dalam berlatih dan bertanding di setiap Turnamen yang dilakoni oleh Tim The Swans. Meskipun harus finish Runner-up, menurutnya hasil tersebut menjadi sebuah evalusai dan pembelajaran bagi The Swans agar mampu berprestasi kembali dalam sejumlah ajang.
“Momentum ini kami jadikan sebagai pembelajaran dan evaluasi agar mampu berprestasi kembali di sejumlah ajang yang akan diikuti baik nasional maupun internasional. Tentunya semangat dan konsistensi berlatih akan kami tingkatkan,” ucapnya.
Di Final The Swans harus mengakui keunggulan dari lawanya, UPH dengan Skor 52-43. Meski harus menelan kekalahan, UEU sudah berusaha yang terbaik, bahkan poin dari pemain cadangan mereka lebih besar dari lawan, yaitu 20 poin, sedangkan UPH 13 poin. Sementara itu, Tim Putra The Swans harus puas di peringkat 4 setelahbertanding ketat dengan Perbanas dengan skor 56-54.
Esaunggul.ac.id, Prestasi kembali diukir oleh Tim Basket Universitas Esa Unggul (The Swans), kali ini The Swans berhasil menyabet Juara di ajang LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference 24-31 Juli 2019 . Tidak tanggung-tanggung The Swans memboyong dua gelar juara yakni Tim Putri The Swans yang berhasil menyabet gelar Juara 1 dan Tim Putra menyabet gelar juara 2.
Manager The Swans Putri, Sien Marthina mengatakan Perjalanan The Swans untuk menjadi juara tidak mudah, di semifinal The Swans Putri berhasil menumbangkan Perbanas dengan score UEU 61 – 30 Perbanas. Sementara itu, The Swans Putra melaju ke Final setelah mengalahkan UNJ dengan score UEU 72 – 45 UNJ.
Sien pun menerangkan Di Partai Final The Swans Putri berhadapan dengan Tuan Rumah Universitas Pelita Harapan. Meskipun bermain di kandang lawan, The Swans Putri mampu bermain tenang dan tidak mudah gentar. The Swans Putri pun berhasil membawa Title Juara 1 setelah mengalahkan lawan mereka dengan skor 53-63. Bagi The Swans Putri, kemenangan di Sports Center UPH ini sekaligus juga revans atas kekalahan di tempat dan tim yang sama pada tahun lalu.
“Ini semacam pembuktian kami (dari tim Putri The Swans) setelah tahun kemarin kita kalah, tahun ini, kami membalas kekalahan kami. Akhirnya kerja keras dan latihan yang telah dilakukan membuahkan hasil yang manis,” ujar Sien di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, lanjut Sien, meskipun The Swans Putra harus puas dengan menempati peringkat kedua, setelah dipartai Final takluk 74-52 melawan tim UPH. Namun, tim Putra The Swans mampu memperlihatkan permain yang solid dan berkelas, sehingga patut untuk diapresiasi.
Konsisten Latihan Menjadi Kunci Juara
Keberhasilan The Swans dalam meraih juara di setiap kompetisi yang diikuti tidak terlepas dari konsitensi latihan, kerja keras dan kerja sama tim yang telah dibangun antar pemain The Swans. Pada kompetisi LIMA Basketball 2019, Sien mengatakan persiapan efektif telah dilakukan dalam dua minggu terakhir. Itupun terkendala oleh jadwal kuliah masing-masing pemain yang kadang bentrok dengan jadwal latihan.
“Persiapan efektif di 2 minggu terakhir sebelum LIMA mulai, karna bentrok dengan kuliah dan ada juga pemain yang gak bisa ikut tahun ini karna kepanggil untuk TIMNAS Indonesia, TC Pra-pon. dengan kondisi yg ada pelatih cuma melakukan pengulangan semua sistem yang di instruksikan, supaya pemain pun tidak terlalu susah untuk menjalani sistemnya,” ujarnya.
Dirinya pun mengatakan selesai Turnamen LIMA, Tim The Swans langsung mempersiapkan latihan untuk menghadapi Liga Mahasiswa Nasional, yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Agustus mendatang di Gor Otista Jakarta Timur. “Tentunya di LIMA nanti kami akan lebih bekerja keras, karena lawan-lawannya adalah yang terkuat dari daerahnya masing-masing, jadi kami harus lebih lagi untuk persiapan latihannya,” terangnya.
Sien pun berharap dari prestasi yang didapatkan oleh The Swans ini mampu memberikan motivasi kepada seluruh anak muda, terutama mahasiswa Esa Unggul untuk mau mencoba dan konsisten terhadap Passion atau hobi yang ingin dituju.
“Tunjukin kemampuan kalian (di bidang yg kalian senangi tanpa paksaan), jangan pernah malu untuk mencoba karna gak ada salahnya. terus kejar harapan kalian untuk ke depannya sesuai dengan hati kalian,” terang Sien.
Berikut Punggawa The Swans dalam ajang LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference :
Tim Putri The Swans:
Jane Charissa Adelaide – Psikologi
Shira Amadea Chalik – Psikologi
Putu Tiana Widiastari – Akuntansi
Fitria Rahmadhani Madjid – Manajemen
Kadek Sanis Jisanceghi – Psikologi
Tiara Aulia Denaya – Broadcasting
Briliany Mokoginta Dewinda – Teknik Industri
Intan Rahmawati Kusumastuti – Akuntansi
Valerie Fradela – Marketing Komunikasi
Made Dita Pramesti Sandradewi – Manajemen
A. Adlina Nabila Madjid – Manajemen
Mita Istinawati – Manajemen
Aulia Mauliddinia – Manajemen
Rogate Debora – Marketing Komunikasi
Kadek Pratita Citta Dewi – Magister Manajemen
Tim Putra:
Arion Tio – Manajemen
Hans Eka Wijaya – Manajemen
Erlan Perkasa – Manajemen
Gual Bertus Ahen – Manajemen
Fendyanto – Manajemen
Althof Dwira Satria – Broadcasting
Pondra Purnawan – Hubungan Masyarakat
Alfredo Tanujaya Julianto – Hukum
Peter Yosafat – Hukum
Qiflan Ovalino Arrazza – Hukum
Gerard Jaftoran – Hukum
Andreas Beto – Hukum
Raymond Chandra – Hubungan Masyarakat
Bryan Handiaz Sugialim – Broadcasting
Reinhard Dominicus Tiwa Handojo – Marketing Komunikasi
Aldion Christian Aditia – Hubungan Masyarakat
Putri
head coach: Parna Abrizalt Hasiholan
ass. coach: Andi Oktafiyanto
manager: Sien Marthina
medis: Agatha Dilla Maralisa
ofisial: Gita Nurul Fadilah
Putra
head coach: Eddy Gunawan
ass. coach: Tondi Raja Syailendra
ass. coach: Prasetyo
manager: Fahmi Aditya
medis: Agung
Esaunggul.ac.id, Prestasi kembali diraih oleh mahasiswa Esa Unggul, kali ini prestasi membanggakan diraih oleh empat mahasiswa UEU dalam Lomba Bisnis Plan yang diselenggarakan oleh Bangkesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Provinsi DKI Jakarta. Empat mahasiswa Esa Unggul ini beranggotakan Ni Luh Ratna Puspa Dewi, Zatmiko Setiawan, Herlinda Rizky Ayuningtyas dan Rachmat Effendi.
Ni Luh Ratna Puspa Dewi salah satu mahasiswa Esa Unggul yang turut serta dalam lomba Bisnis Plan mengatakan dirinya bersama keempat temannya membawa judul proposal bertajuk Eco Enzyme Pada UMKM berseri (Bersih, sehat lestari). Dipilihnya tema Eco Enzyme UMKM Berseri dikarenakan latar belakang di indonesia ini masih banyak sampah menumpuk terutama sampah organik dan kondisi sanitasi di pemukiman khususnya pemukiman kumuh masih kurang memperhatikan kebersihan.
“Jadi kita membuat cairan pembersih alami multifungsi, yang terbuat dari kulit buah yang difermentasi sehingga menghasilkan zat antiseptik anti bakteri yg bisa membersihkan kuman-kuman. Jadi cairan itu bisa berfungsi untuk ngepel, nyuci piring, nyuci baju, nyuci kendaraan, bersihin perabot, dll. intinya kita memberikan produk yang efektif dan efisisen kepada masyarakat,” ujar Ni Luh, di Universitas Esa Unggul, Senin (17/06/2019).
Dirinya pun menjelaskan Cairan pembersih itu diberikan nama merek Eco Enzyme dan diberikan harga perkemasan yang bervariatif mulai dari 600 ml dihargai Rp 5000 dan 1,5 liter seharga Rp 10.000, harga ini sangat terjangkau agar semua kalangan bisa membeli. Dalam pembuatan Cairan Eco Enzyme ini juga, Ni Luh melanjutkan pemanfaatan limbah bekas ampas kulit buah dari sisa pembuatan Eco Enzyme itu diolah menjadi pupuk kompos dengan campuran sekam bakar sama kotoran hewan dengan merek Ecogreen yang banyak mengandung zat hara dan baik untuk pertumbuhan tanaman, dan dapat dijual dengan Harga Rp 3500 perkilo.
Sementara itu, Ni Luh juga menambahkan pada Minggu (16/06) kemarin, dirinya bersama tim difasilitasi oleh pihak Kesbangpol DKI Jakarta mendirikan stan bazar di wilayah Monas. Hal ini dilakukan guna memperkenalkan usaha Bisnis Plan dan produk Eco Enzym ke masyarakat khususnya pengunjung monas. ” Nah, sekalian penyerahan hadiah oleh sekda DKI Jakarta syaifullah,” ucapnya.
Ni Luh dan anggota Tim pun berharapa setelah memenangkan lomba dapat merealisasikan produk Usahanya agar semakin massif dan berkembang, tentunya dengan membawa pesan agar menggunakan produk-produk berkulitas dan ramah akan lingkungan. “Kami berharap produk ini dapat direalisasikan, karna kita juga masih penelitian dan uji lab untuk menghasilkan produk yg berkualitas. Kalau usaha ini berjalan kita sebagai mahasiswa bisa menumbuhkan semangat wirausaha dan semoga usaha ini bisa berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tutupnya.
Esaunggul.ac.id, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik
menggelar Engineering Expo pada tanggal 4-6 Maret 2019. Acara ini
merupakan kegiatan tahunan yang selalu digelar oleh BEM Fakultas Teknik
sebagai salah satu bagian dari Program Kerja mereka.
Salah satu panitia penyelenggara Engineering Expo yakni Zatmiko mengatakan pada tahun ini
Engineering Expo mengangkat tema work hard, move fast and act accurate. Pemilihan tema yang dipilih ini bukan tidak memiliki alasan, Work Hard
mencerminkan generasi milenial yang saat ini sangat berperan dengan
segala bidang, tidak ada alasan bagi mereka untuk bermalas-malasan untuk
mereka meraih masa depan untuk itu mereka harus bekerja keras.
“Move fast di sini menjadi simbol bagi anak muda yang selalu ingin berlari dalam mengejar impian mereka, sementara act accurat
merupakan representasi jika anak muda dalam melakukan sesuatu pekerjaan
bukan hanya kerja keras saja namun juga harus kerja cerdas,” ungkap
Zatmiko di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu yang lalu.
Suasana Engineering Expo
Dirinya pun berharap dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
Engineering Expo mampu memberikan manfaat yang luas bagi anak muda
khususnya generasi milenial untuk selalu melakukan kegiatan positif yang
tentunya menyenangkan. “mudah-mudahan tahun depan Engineering Expo
dapat kami selenggarakan, soalnya postif banget sih kegiatannya,”
ujarnya.
Pada tahun ini serangkaian kegiatan menarik digelar dalam Engineering
Expo di antaranya terdapat bazar Engineering Expo dan panggung Musik.
di hari ketiga dihelat seminar”Preparing Human Overpopulation with
non-pollutan Industries in Industrial Revolution 4.0″ yang menghadirkan
dua pembicara ahli yakni Professor in Mechanical/Biomechanical Product
Innovation Prototyping &Development of University Of Indonesia,
Prof.Dr.Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., MS dan President Indonesia
Academy of Science (AIPI), Prof. Dr.Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro .
Adapula Beuty Class, Turnamen Futsal dan Badminton.
Esaunggul.ac.id Seminar Engineering Expo hari ini, Selasa (06/03)
digelar di Ballroom Aula Kemala, Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk.
Seminar Engineering Expo kali ini mengangkat tema “Preparing Human
Overpopulation with non-pollutan Industries in Industrial Revolution
4.0”.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara ahli yakni Professor in
Mechanical/Biomechanical Product Innovation Prototyping &Development
of University Of Indonesia, Prof.Dr.Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE.,
MS dan President Indonesia Academy of Science (AIPI), Prof. Dr.Ir.
Satryo Soemantri Brodjonegoro. .
Salah satu pembiacara yakni Tresna mengatakan masuknya era industri
4.0 membuat sejumlah perubahan terjadi, mulai dari perubahan sosial
ekonomi hingga budaya. Lapangan pekerjaan yang dulunya adapun menghilang
akibat terkena imbas dari industri 4.0 yang mengandalkan digitalisasi
dan automatisasi.
“Generasi kalian, yang sering disebut Milenial saat ini menghadapi
perubahaan era industri, banyak hal yang akan berubah akibat era
industri 4.0, termasuk lapangan pekerjaa. Mungkin 5 -10 tahun lalu
pekerjaan sperti developer, startup, pilot drone masih dipandang rendah
namun saat ini pekerjaan seperti itulah yang banyak dibutuhkan,” terang
Tresna di Ballroom Aula Kemala, Universitas Esa Unggul, beberapa waktu
lalu.
Meski begitu Tresna melajutkan, sejumlah lapangan pekerjaan baru juga
bermunculan menggantikan pekerjaan yang tergerus arus digitalisasi.
Untuk itu generasi milenial khususnya anak muda mampu beradaptasi dengan
kebutuhan di era industri 4.0.
Mantan Ketua KPPU-RI ini pun berharap agar para mahasiswa mampu
membekali diri mereka dengan skill yang tidak bisa dikerjakan oleh mesin
yakni kemampuan Softskill. Sejumlah Softskill seperti Kreativitas,
berpikir kritis, manajemen manusia, team working, negosiasi dan
kecerdasaan emosional harus dimiliki oleh para generasi muda khususnya
mahasiswa Esa Unggul untuk menjawab tantangan di era 4.0.
” Boleh saja robot mengambil alih pekerjaan manusia di masa depan,
namun tidak semuanya bisa dilakukan mesin dan robot, seperti softskill.
karena hanya manusia yang mampu melakukan hal tersebut, untuk itu saya
berharap kalian bekali diri kalian dengan sejumlah softskill seperti
organisasi, teamwork, negosiasi dan lainya,” tutupnya.
Selain seminar, sejumlah kegiatan menarik pun digelar untuk
memeriahkan Engineering Expo 2019 seperti Turnamen Futsal dan badminton
ada juga Beuty Class dan pameran Bazar makanan serta aksesoris.
Engineering Expo digelar mulai tanggal 4-6 Maret 2019.
Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Termasuk Kedalam 15 Tim Terbaik Dan Mendapatkan Medali Dalam Geo-Innovation Bootcamp Yang Diselenggarakan Badan Informasi Geospasial
Pemakaman merupakan salah satu kebutuhan yang akan kita butuhkan di masa depan. Persoalan lahan pemakaman diperkotaan sangatlah kompleks dimana lahan pemakaman umum diperkotaan semakin sempit karena banyaknya bangunan rumah yang dibangun di pinggiran lahan pemakaman, sementara rencana perluasan area pemakaman selalu terhambat oleh masalah pembebasan lahan. Untuk mengatasi hal tersebut yang dilakukan saat ini adalah sistem tumpang, dimana 2 (dua) atau lebih jenazah yang umumnya masih memiliki hubungan kerabat dengan menggunakan satu makam yang sama adapun cara lain dengan mengambil alih makam yang tidak terurus.
Hal ini semakin diperparah dengan kurangnya informasi mengenai jumlah lahan pemakaman yang masih tersedia dalam waktu cepat. Apalagi saat ini, untuk mengetahui informasi tersebut sangat terbatas dan perlu mendatangi langsung tempat pemakaman, sehingga cara ini sangat menyulitkan masyarakat untuk mendapatkan lahan pemakaman dengan cepat dan efektif. Tidak hanya itu, maraknya sistem pungli yang ada untuk ‘memesan terlebih dahulu’ lahan pemakaman dengan jangka waktu yang panjang padahal jumlahnya terbatas semakin membuat masyarakat kebingungan dimana mereka akan memakamkan jenazah dalam waktu terbatas. Berawal dari permasalahan inilah yang akhirnya dibutuhkan suatu inovasi untuk memberikan informasi ketersediaan lahan pemakaman secara cepat dan efektif, dimana masyarakat dapat melihat informasi ketersedian lahan pemakaman dan bisa memesan lahan pemakaman secara langsung.
“Enteryn” adalah sebuah aplikasi berbasis smartphone yang mengintegrasikan antara database informasi geospasial mengenai ketersediaan lahan pemakaman dengan pengguna dalam satu waktu, tak hanya itu, aplikasi ini juga melibatkan pemerintahan terkait yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman juga dalam lingkup kelurahan dan kecamatan untuk mempermudah regulasi pembelian lahan pemakaman dan pencatatan data penduduk yang meninggal secara akurat.
Aplikasi “Enteryn” dibangun melalui pemasukan informasi pada webGIS yang akan berfungsi sebagai Serverutama untuk informasi ketersediaan lahan pemakaman kemudian diterjemahkan ke dalam sistem aplikasi “Enteryn” sehingga pengguna mendapatkan informasi yang paling baru, serta mengintegrasikannya dengan geotagging location dan Google Maps pengguna aplikasi agar pembelian lahan makam bisa di arahkan ke lokasi pemakaman terdekat dan menujukan rute menuju lokasi pemakaman tersebut.
Melalui Aplikasi “Enteryn” ini, mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul yang terdiri atas Rani Ayu Fransisca, Arfan Ferdiansyah, dan Wesa Guna berhasil lolos seleksi 25 besar dan kemudian terpilih kedalam 15 Tim Terbaik Geo-Innovation BootCamp di Saung Dolken, 14 – 16 Oktober 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial dengan Tema Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pemanfaatan Geospasial (peta).