Iphov Kumala Sriwana, ST, M.Si.
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Esa Unggul, Jakarta
Industri gula tebu merupakan salah satu
pilar dan penggerak ekonomi nasional. Soewandi (2004) mengatakan bahwa
kebutuhan gula nasional Indonesia sebesar 3,2 juta ton per tahunnya
se-mentara produksi dalam negeri sekitar 2 juta ton. Hal ini merupakan
suatu kemunduran bagi bangsa Indonesia karena pada tahun 1975-1995,
produksi gula nasional Indonesia bisa mencapai sekitar 2,5 juta ton.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jum-lah produksi gula tebu harus
ditingkatkan kembali dengan memperbaiki faktor-faktor yang terkait dalam
produksi gula tebu dan mencari penyebab menurunnya produksi gula tebu.
Menurunnya produksi gula tebu disebabkan
oleh berbagai kelemahan yang hampir meliputi se-luruh hirarki,
diantaranya adalah pada level ma-najemen. Pada level ini, industri gula
mengalami permasalahan mulai di tingkat perkebunan dan pa-brik gula.
Permasalahan yang terjadi pada tingkat perkebunan akan menimbulkan
permasalahan pada tingkat pabrik dan sebaliknya sehingga untuk dapat
meningkatkan produksi gula tebu, perbaikan yang dilakukan tidak hanya di
perkebunan atau pabrik saja, tetapi harus dilakukan mulai dari
perkebunan sampai ke pabrik.
Permasalahan yang seringkali muncul di
pabrik adalah permasalahan mengenai kondisi mesin yang seringkali
mengalami kerusakan se-hingga mengakibatkan terjadinya jam henti giling
pabrik yang cukup tinggi. Adanya jam henti giling pabrik yang tidak
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, dapat mengakibatkan
terjadinya keru-sakan pada tebu yang sudah ditebang yaitu ter-jadinya
penurunan kadar gula dalam tebu. Pabrik Gula Subang mengalami jam henti
giling pabrik pada tahun 2004 yaitu sebesar 20,44% sedangkan target
jam henti giling pabrik yang telah ditentukan sebelumnya hanya 4%.
Un-tuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu di-lakukan jadwal
pemeliharaan mesin sehingga jam henti giling dapat dihindari.
Permasalahan lain yang terjadi di dalam
pabrik yaitu terjadinya penurunan kapasitas giling pabrik sehingga
pabrik tidak dapat beroperasi secara maksimal. Untuk mengatasinya, perlu
dihi-tung kembali kapasitas operasional terpasang pa-brik berdasarkan
pada nilai availabilitas atau ke-mampuan mesin. Hal ini dilakukan karena
laju kerusakan setiap mesin berubah-ubah sejalan dengan bertambahnya
waktu.
Kapasitas giling pabrik harus
diperhitungkan secara matang dalam melaksanakan kegiatan pro-duksi
karena merupakan masukan yang sangat berharga bagi pihak tanaman dalam
membuat jadwal penebangan tebu. Hal ini dilakukan karena semakin lancar
pengoperasian pabrik dengan penyediaan tebu yang cukup, semakin kecil
jam berhenti giling pabrik yang disebabkan karena ketidaktersediaan tebu
(jam berhenti giling luar pabrik).
Jadwal tebang tebu yang akan dibuat
harus disesuaikan dengan kapasitas operasional pabrik agar terjadi
keseimbangan antara kebutuhan pabrik dengan ketersediaan kebun. Hal ini
harus dilakukan pula dengan mempertimbangkan berbagai kendala seperti
tingkat kematangan tebu, jarak kebun ke pabrik, alat angkut dan tenaga
kerja.
Permasalahan yang terjadi pada usaha
pe-ningkatan produksi gula yang menyangkut jadwal pemeliharaan mesin,
jadwal penebangan tebu dan analisa sistem antrian transportasi tebu
merupakan suatu sistem yang kompleks sehingga pendekatan yang paling
tepat adalah dengan menggunakan pen-dekatan sistem.
Pendekatan sistem dapat memformulasikan
suatu masalah dengan baik dan benar ke dalam suatu model serta dapat
melakukan analisis untuk pe-ngambilan keputusan sehingga model yang
diru-muskan, diharapkan dapat diterapkan dalam usaha peningkatan
produksi gula tebu.
Beberapa penelitian gula tebu yang telah
dilakukan, lebih banyak membahas mengenai per-masalahan tanam, tebang,
muat dan angkut tanpa memperhatikan kondisi mesin pabrik gula. Sitompul
(1984), melakukan perencanaan sistem antrian transportasi tebu. Siregar
(1999), membuat aplikasi teknik penjadwalan tebang angkut tebu dan
kebu-tuhan sumber daya. Barus (2005), melakukan peng-kajian mengenai
analisis sistem antrian dan pen-jadwalan tebang muat angkut tebu.
Kusumanigrum (2005), melakukan pengkajian mengenai sistem penjadwalan
penanaman dan pemanenan.
Kekurangan dari penelitian terdahulu
adalah tidak adanya pembahasan mengenai permasalahan yang ada di dalam
pabrik baik dalam hal penentuan jadwal pemeliharan mesin maupun
penentuan kapasitas operasional pabrik. Sehubungan dengan itu, pada
penelitian ini dikembangkan pemodelan sistem untuk peningkatan produksi
gula tebu dengan mempertimbangkan jadwal tebang tebu, sistem
pemeliharaan mesin dan analisis antrian transportasi tebu. Hal ini
dimaksudkan agar usaha peningkatan produksi gula tebu dapat diperbaiki
tidak hanya di bagian tanaman tapi juga di bagian pabrik gula.
Pemodelan sistem peningkatan produksi
gula tebu (POSPPGT) terdiri dari tiga model yaitu model pemeliharaan
mesin produksi, model Jadwal tebang tebu dan model analisis antrian
transportasi tebu. Ketiga model tersebut saling berhubungan satu sama
lain. Kerangka model secara kese-luruhannya dapat dilihat pada Gambar 2.
Implementasi Sistem
POS-PPGT dapat digunakan oleh peng-guna
melalui proses instalasi pada komputer. POS-PPGT dibuat dengan
menggunakan bahasa pem-rograman Matlab versi 7 dengan spesifikasi
yang disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi bahasa pemrograman tersebut
yaitu processor intel pen-tium III, RAM 128 Mb, Hard Disk drive 8 Gb,
CD Rom 8x , VGA Card 16 Mb.
Paket perangkat lunak POSPPGT diran-cang
dengan menggunakan Matlab 7. Sistem manajemen basis data dilakukan
dengan menggu-nakan Microsoft Excel. Dalam pengembangan sistem
ma-najemen basis data, digunakan Software Power Designer Process Analyst
– App Modeller for Power Builder versi 641. 32 bit.
Paket perangkat lunak lainnya yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah OS Windows XP, Microsoft Excel,
Expert Choice 2000, Stat::fits dalam Promodel 6, Queuing System
Simulation 1.00 (QSS), Minitab versi 11.
Daftar Pustaka
Abduh, M., ”Aplikasi Model Programa
Sasaran Pada Optimasi Produksi Gula di Pabrik Gula Takalar Sulawesi
Selatan”, Tesis, Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor, 1999.
Astika, I.W, ”Optimasi Jadwal Tanam Tebu
Bagi Pabrik Gula di Lahan Kering dengan Model Optimisasi Fuzzy”,
Tesis, Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor, 1994.
Bagian Tanaman PG Subang, ”Rapat Tanaman”, PT PG Rajawali II Unit PG Subang, 2004.
Bagian Tanaman PG Subang, ”Rapat Tanaman”, PT PG Rajawali II Unit PG Subang, 2005.
Barus, D., ”Analisis Sistem Antrian dan
Penjadwalan Tebang Muat Angkut Tebu di Pabrik Gula Sel Semayang PTPN II
Sumatera Utara. Tesis. MMA IPB, Bogor, 2005.
Blanchard, S.B., Verma, D., Peterson,
L.E., ”Maintainability”, A Wiley Interscience Publication. John Wiley
& Sons. INC. New York, 1994.
Cakraningrum, T, “Optimalisasi Pengadaan
Bahan Baku Pabrik Gula pada PG Mojo”, Sragen, Jawa Tengah. Skripsi.
Fakultas Pertanian. IPB. Bogor, 2000.
CDSAP IPB dan Deperindag, “Identifikasi
dan Verifikasi Aspek Teknis Penggunaan Raw Sugar (plantation white
sugar) sebagai Bahan Baku Industri Gula”,, 2003.
Daellenbach H., G, “Systems and Decision Making”, A Management Science Approach. John Wiley & Sons. New York, 1995.
Dewan Gula Indonesia (DGI), “Industri Gula Indonesia”, Sekretariat Dewan Gula Indonesia, Jakarta, 1985.
Dimyati T.T., dan Dimyati A., ”Operation Research”, Model-model Pengambilan Keputusan. Sinar Baru. Bandung, 1992.
Dimyati T.T., dan Dimyati A., ”Operation Research”, Model-model Pengambilan Keputusan. Sinar Baru. Bandung, 1992.
Ebeling C.E., “An Introduction to Reliability and Maintability Engineering”, McGraw Hill Companies, Inc. New York, 1997.
Gottfried, P., “Comment on: ‘ On The
Hazard Rate of The Lognormal Distribution, ‘ IEEE transactitons on
Reliability, Vol. 39, No.5, 1990.
Guntara, ”Penentuan Interval Perawatan
Preventive Ketel Uap yang Optimal di PG Madukismo Yogyakarta”, Skripsi.
Institut Teknologi Bandung. Bandung, 1990.
Higgins,L.R., dan Morrow, L.C., “Maintenance Engineering Handbook”, McGraw Hill Book Company. New York, 1977.
Hugot, E., “Handbook of Cane Sugar Engineering”, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1986.
Jardine, A.K.S, “Maintenance, Replacement and Reliability”, Pitman Publishing, New York, 1973.
Kusumaningrum D, “Sistem Penjadwalan Penanaman dan Pemanenan Tebu di PT Gunung Madu Plantations”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor, 2005.
Kusumaningrum D, “Sistem Penjadwalan Penanaman dan Pemanenan Tebu di PT Gunung Madu Plantations”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor, 2005.
Lieberman, Gerald J., Hiller dan Frederick S., “Operations Reseach”, edisi ke-2, Holden Day, Inc. San Fransisco, 1973.
Marimin, “Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk”, Grasindo, Jakarta, 2004.
Manestch, T.J. dan G.L. Park, “System
Analysis and Simulation with Application Economic and Social System”, di
dalam Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem. Institut Pertanian Bogor, Bogor,
1977.
Murthy, D.N.P., Page, N.W., Rodin, E.Y.,
“Mathematical Modelling, A Tool For Problem Solving in Engineering,
Physical, Biological and Social Sciences”, Pergamon Press, Oxford, 1990.
Pramudya B., Pemodelan Sistem Pada
Perencanaan Mekanisasi Dalam Kegiatan Pemanenan Tebu Untuk Industri
Gula. Thesis. Institut Pertanian Bogor, 1989.
Setiadi H., ”Sistem Penunjang Keputusan Investasi Agroindustri Berbasis Daging Sapi di Kabupaten Boyolali”, 2004.
Siregar H., ”Kajian Optimasi Produksi di Pabrik Gula”, Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor, 2003.
Siregar, R.H.Z., ”Aplikasi Teknik
Penjadwalan Tebang Angkut Tebu dan Kebutuhan Sumber Daya Pada Industri
Gula”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor, 1999.
Sitompul, R.F., ”Perencanaan Sistem
Antrian Transportasi Tebu Pabrik Gula Sel Semayang PT. Perkebunan IX
Medan”, Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor, 1984.
Soewandi R.M.S., ”Menperindag Akan
Revitalisasi Pabrik Gula”, (on-line) dalam
http://www.agroindonesia.com/agnews/ind/2004/Maret/03%20Maret%2020.html,
tanggal akses 22 november 2005.
Taha, H.A, “Operations Research and Introduction” MacMillan Publishing Company, New York, 1982.
Walpole, E. R., Myers, H.R, “Ilmu peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan”, Edisi ke-4. ITB, Bandung, 1995.
Winston, L. W., “Operation Reseach Application and Algorithms”, Duxbury Press. Belmont California, 1993.
More Article Di Sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar